Jumat, 07 September 2012

ワヤンカンチルって何?/ Apa itu Wayang Kancil?  


  Wayang kancil merupakan satu diantara banyak ragam seni pertunjukkan dan rupa wayang kulit di Jawa. Wayang ini mendapatkan namanya dari tokoh utama di dalamnya, binatang Kancil. Menurut ahli budayawan di Yogyakarta, alm. Suryanto Sastroatmodjo menuturkan bahwa wayang kancil pertama kali diciptakan oleh Sunan Giri, satu dari sembilan wali (wali sanga) pada akhir abad 15 untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Abad-abad berikutnya wayang kancil kehilangan popularitasnya dan hilang gaungnya. Orang kembali menemukan pertunjukkan wayang kancil pada awal abad 19 yang sebelumnya hanya banyak terdapat tulisan cerita Kancil melalui Serat Kancil tulisan para pujangga di Jawa dan Melayu, juga sebagai dongeng tutur untuk anak-anak.


  Konon di daerah Surakarta pada sekitaran tahun 1928 sudah ada bentuk wayang kancil yang dibuat oleh seorang Cina bernama Bah Bo Liem dan yang menjadi dalangnya bernama Raden Mas Sajid, akan tetapi menurut sumber lisan di kalangan seniman dalang menyatakan bahwa bentuk figur wayang kancil di Solo masih belum sempurna karena sebagian besar masih mengambil bentuk seperti pada wayang kulit purwa yang sudah ada.

  Tetapi nampaknya perkembangan wayang kancil di daerah Solo pada waktu itu tidak mencapai popularitasnya seperti wayang kulit purwa. Pada akhir tahun 1980-an, Mbah Ledjar Soebroto, seorang seniman wayang dari Yogyakarta mencoba membuat topeng dengan wajah satwa. Berawal dari pembuatan topeng berwajah hewan yang dibuat dengan memakai kertas tisu itulah Mbah Ledjar mulai membuat bentuk kreasi wayang dengan figur-figur satwa yang dibuat lebih menarik, lucu, jenaka dengan maksud tujuan supaya menarik perhatian penonton sewaktu dipentaskan. Setelah selesai membuat satu set boneka wayang kancil kreasinya sendiri, Mbah Ledjar sendiri yang pertama mencoba memainkannya di hadapan publiknya yang baru, yaitu untuk anak-anak yang mempunyai maksud dan tujuan untuk mendidik anak-anak supaya lebih mengenal wayang dan dunia satwa. Dalam misi utama pertunjukan wayang kancil adalah untuk pendidikan budi pekerti, selain itu juga bisa sebagai media penyampaian pembelajaran, misalnya mengenai pengetahuan alam, lingkungan hidup dan ragam hayati. Bahkan dalam perkembangannya sekarang hampir di seluruh dunia terdapat wayang kancil yang tidak hanya sebagai pertunjukan saja tetapi juga sebagai media edukasi pembelajaran kepada anak-anak untuk lebih merangsang daya imajinasi anak melalui bentuk boneka wayang.

カンチルとは豆鹿のこと。鹿のようなネズミのような手のひらサイズのとても小さな動物です。インドネシアではひょうきんでちょっとずる賢い民話の主人公としてよく知られており、森の動物達が登場するカンチルの物語は今でもとても人気があります。そんなカンチルがジャワの影絵芝居(ワヤン)になりました。

ジャワの古い記録によると、影絵芝居のためのカンチル物語が初めて作られたのは15世紀頃、イスラムの9人の使徒のうちの1人スナン・ギリがイスラム教を広めるためとされています。影絵芝居として上演されていたようですが、人形がどのようなものだったのか記録は残っていません。19世紀にもワヤンカンチルの上演の記録がありますが、残念ながら他の種類のワヤンに比べるとワヤンカンチルはその後それほど人気を得ることがなかったようです。

しかし、1980年代になって、インドネシアのジョグジャカルタに住む芸術家ルジャール・スブロトがオリジナルのカンチルの影絵人形を作り影絵芝居を上演したところ大変好評を博し、ワヤンカンチルが現代にも蘇りました。海外にもワヤンカンチルのファンは多く、日本、イギリス、ドイツ、アメリカ、オランダなどでも上演されています。

Tidak ada komentar:

Posting Komentar